Minggu, 24 Januari 2010

Gempa Tak Hentikan Ekspor Kopi Pangalengan

Gempa yang mengguncang Jawa Barat empat hari lalu tidak menghentikan rencana ekspor perdana kopi khas Pangalengan, bulan ini.

"Rencananya pada bulan ini, kami akan mengekspor kopi Arabica ke Sydney, Australia," kata Direktur Morning Glory Coffe, salah satu eksportir kopi dari Pangalengan, Natanael Charis di sela-sela kunjungan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu meninjau lokasi gempa di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, 6 September 2009.


Natanael menjelaskan, rencana ekspor tinggal menunggu perolehan izin Eksportir Terdaftar (ET) dari Departemen Perdagangan. "Besok Senin saya menghadap ke Depdag untuk izin ekspor selama satu minggu," katanya.

Ekspor ke Australia, dia menambahkan, sebanyak satu kontainer berisi 30 ton kopi senilai Rp 900 juta. "Kalau sudah kontinyu rencananya akan ekspor satu kontainer setiap dua bulan sekali," kata dia.

Selain dari Pangalengan, produk kopi yang akan diekspor, kata Natanael, berasal dari Garut.

Meski rencana ekspor tidak terganggu oleh gempa, tapi dia mengkhawatirkan gagal panen untuk bulan September karena gempa. "Kemungkinan tidak akan panen karena petani sedang membereskan rumah-rumah mereka yang rusak," kata dia. Panen kopi per bulan diperkirakan mencapai 20 ton atau senilai Rp 600 juta.

Untuk membantu penghidupan petani kopi di Kabupaten Bandung yang menjadi korban gempa, kata Natanael, Asosiasi Kopi Internasional akan memberikan bantuan dana berupa uang tunai dan barang. "Jumlahnya belum tahu, mereka sedang mengumpulkan dana dari seluruh dunia di pool Singapura," ujarnya.

Di Pangalengan dan sekitarnya, terdapat sekitar 13 kelompok tani dimana setiap kelompok tani terdiri dari 50 hingga 100 orang petani kopi. hadi.suprapto@vivanews.com

Sumber :
Hadi Suprapto, Elly Setyo Rini
http://bisnis.vivanews.com/news/read/88190-gempa_tak_hentikan_ekspor_kopi_pangalengan
7 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar